Selasa, 31 Maret 2009

LAKSANA PERMATA BERHARGA

Bayangkanlah dirimu dalam keadaan tanpa busana pada hari yang ditentukan dalam keadaan sepi, sepi, bingung, terasing dan nelangsa. Sedangkan neraka menyala karena murka dan marah kepada pelaku kemaksiatan dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga dalam keadaan marah dan para penghuni neraka kebanyakan dari kalangan wanita.

Tapi....sungguh sayang....
Saat itu wanita sudah banyak yang tidak punya harga diri lagi. Pamer aurat, mengekspoitasi wajah bahkan tubuhnya terpampang di papan reklame dengan ukuran raksasa, dipajang di setiap media cetak dan elektronik. Padahal sesungguhnya Islam memandang para wanita laksana permata yang sangat berharga.

Permata yang berharga tidak akan kita pajang sembarangan, tentu saja kita akan menyimpannya dengan rapi dan tertutup, di kotak yang terkunci bahkan disimpan dalam lemari yang terkunci dan di rumah yang juga terkunci karena khawatir dari intaian mata pencuri. Maka Islam pun melindungi para wanita dan menutupi agar makin bernilai mahal, berkedudukan tinggi dan mulia.

Di zaman sekarang, para wanita bangga menampilkan wajah cantiknya dengan polesan supertebal, lipstik dan alis dicukur habis, seolah yang dibuat Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak sempurna dan dia menyempurnakan dirinya sendiri tak ubahnya bagai wayang golek.

Para wanita berjubel ikut audisi bintang cantik, bintang sinetron, bintang menuju puncak dan bintang-bintang yang lain dengan seabrek predikat yang melekat padanya, dan di antara yang berjubel itu banyak dari kalangan wanita muslimah, masya Allah.

Innalillahi wa inna lillahi raji’un.....
Yang lebih menyayat hati adalah mereka berada di antara kedua orang tuanya.
Sungguh...saat itu....
Kehormatanmu diinjak-injak, agamamu dan tirai dirimu ditelantarkan, hijab dihancurkan.
Padahal Islam menghendaki engkau mulia dan menyuruh untuk menutup aurat.

Renungkanlah olehmu firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala
”Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang baik, yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”(Al A’raf : 26)

Betapa banyak kesalahan dan dosa-dosa yang telah dilakukan para muslimah saat ini, di antaranya memamerkan aurat, mengeksploitasi tubuh dan dijadikan barang dagangan. Menjadi bintang iklan, salah satu contohnya. Na’udzubillah.

”Sedangkan orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya dari kebenaran” (An Nisa : 27 )

Hal yang perlu diingat oleh para wanita yang katanya moderen adalah pamer aurat dan keindahan tubuh adalah bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam. ”Dan barangsiapa yang yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata.”(Al Ahzab : 36)

Wahai para wanita yang semoga kalian mencintai Allah dan Allah pun mencintai kalian, ketahuilah sesungguhnya bila kalian mempertontonkan auratdan keindahan tubuh kalian itu sama halnya kalian telah menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan. ”Setiap ummatku (yang bersalah) akan dimaafkan kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat maksiat)” (Muttafaqun ’Alaihi)

Jika para wanita sudah bisa menjaga kehormatan dirinya dan menutup auratnya, maka lebih akan lebih aman dan lebih selamat dari fitnah, dan fitnah akan redup dan senyap dari muka bumi ini. Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta kecantikan laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Mereka tanpa sadar menjadi mangsa kaum laki-laki bejat dan rusak, menjadi wanita terhina, murahan dan kehilangan harga diri dan kesucian serta menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.

Janganlah kalian percaya dengan argumentasi laki-laki dan wanita pengobral dunia, bahwa membuka aurat dan menampilkan keindahan tubuh merupakan seni. Sesungguhnya kalian bukan seni rupa juga bukan barang dagangan untuk dinikmati oleh laki-laki bejat dan rusak, karena wanita muslimah bagaikan permata berharga yang tertutup rapat dan tidak semua boleh memandang apalagi memegangnya.

Jangan pula engkau percayai syubhat (keragu-raguan) mereka yang mengatakan, yang penting kan hati, buat apa tertutup rapat kalau hati belum....dan ilmu belum memadai atau saya kan shalatnya masih.......?
Tidak....wahai saudariku, memakai hijab adalah perintah Allah dan itu semata-mata untuk kehormatan dan keselamatan kalian. Sedangkan shalat adalah rukun Islam yang wajib yang kalian tunaikan.

Tutuplah rapat-rapat mata dan pendengaran kalian dari propaganda musuh-musuh Allah yang akan menyesatkan dan menyengsarakan kalian. Keinginan mereka hanya satu, kalian hilang kehormatannya dari jatuh dari pelukan laki-laki yang satu ke laki-laki yang lain. Na’udzubillah. Atau minimal semua laki-laki dapat menikmati kecantikan tubuh....wau cantiknya....ITU PUJIAN YANG MENYESATKAN.


Dikutip dari NABILA Edisi 07 Tahun I Desember 2004/Dzulqa’dah 1425

Tidak ada komentar: